JEMBATAN Antasan Bromo menjadi ikon baru yang futuristik di Kota Banjarmasin setelah lama dinantikan selama puluhan tahun oleh masyarakat, khususnya warga kawasan Mantuil dan Pulau Bromo. Mari kita lihat lebih detil, jembatan ini dari segi konstruksi dan dampaknya untuk masyarakat.
Penantian Panjang Puluhan Tahun
Terealisasinya jembatan gantung ini juga untuk memenuhi keinginan warga daerah pelosok yang sejak lama menantikan adanya penghubung akses penyeberangan jalan menuju kawasan perkotaaan, penghubung antara kawasan Mantuil dan Pulau Bromo
Di bidang pariwisata dan ekonomi hadirnya Jembatan 'roller coaster' ini menjadi angin segar bagi penduduk sekitar karena pemandangan jembatan dan fasilitas ruang terbuka hijaunya dapat menjadi objek wisata.
Diresmikan Bertepatan Harlah Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina
Jembatan Antasan Bromo di Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan diresmikan pada Senin (4/1/2021) bertepatan dengan hari lahir (Harlah) ke-46 Wali Kota, Ibnu Sina.
Pada kegiatan peresmian itu turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hermansyah, Ketua dan anggota Komisi III DPRD, Pjs Sekda dan sejumlah Pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin.
Ibnu Sina berpesan kepada seluruh warga agar senantiasa menjaga dan merawat infrastruktur tersebut, sejatinya, infrastruktur fisik itu diperuntukkan bagi warga setempat yang sudah terisolir sejak sekian lama.
Diusulkan Warga Sejak 20 Tahun Silam
Kehadiran Jembatan Pulau Bromo di Kota Banjarmasin sudah lama dinantikan warga bahkan sejak 20 tahun silam.
Hal ini sebagaimana disampaikan Ibnu Sina disela peresmian bahwa Jembatan Antasan Bromo tersebut merupakan cita-cita warga setempat sejak puluhan tahun yang lalu.
Ibnu mengajak kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama bersyukur karena fasilitas penyeberangan itu sudah terwujud dan bisa digunakan.
"Penggunaan Jembatan Antasan Bromo di Mantuil ini adalah cita-cita masyarakat 20 tahun yang lalu dan alhamdulillah hari ini bisa kita wujudkan," kata Ibnu Sina.
Dongkrak Ekonomi Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Hadirnya Jembatan Pulau Bromo menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar
karena pemandangan jembatan dan fasilitas ruang terbuka hijaunya dapat menjadi objek wisata yang mampu mendatangkan pundi-pundi rupiah bagi para pedagang kecil di kawasan tersebut.
Sejak masa Pandemi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kota Banjarmasin terpuruk akibat pembatasan aktivitas warga. Dengan berdirinya jembatan ini selain mampu mengembangkan sektor wisata tentunya juga bisa mendongkrak ekonomi sebagai ladang usaha baru bagi pedagang sekitar.
Hal ini seperti yang diungkapkan salah satu warga sekitar bernama Hipni, seorang penjual minuman dingin yang merasakan manfaat dari pembangunan Jembatan tersebut.
Terlebih dimasa pandemi Covid-19 saat ini, dirinya mengaku kesulitan untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Akibat kunjungan masyarakat ke jembatan berdesain unik itu, ia jadi dapat pendapatan lebih. "Alhamdulillah sekali dengan ini membuka peluang usaha baru bagi kami," ungkapnya.
Bapak dari dua orang anak ini juga membenarkan jembatan tersebut merupakan impian warga sekitar Mantuil, khususnya warga Pulau Bromo sejak lama.
Sebagai akses jalur penyeberangan, yang telah lama diusulkan warga sejak 20 tahun silam. "Akhirnya saat ini sudah dibangun," imbuhnya.
Dibangun Menggunakan APBD TA 2020 Senilai Rp40 Miliar
Jembatan Pulau Bromo telah dikerjakan pemerintah kota melalui Dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) sejak Juni 2020 lalu dan berhasil selesai sesuai target pada Desember 2020 dengan menggunakan dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2020 senilai Rp40 miliar.
Untuk diketahui jembatan gantung utama ini membentang sepanjang 100 meter dengan
Lebar jembatan 2,15 meter. Jembatan tersebut tingginya sekitar 15 meter dari permukaan air Sungai Barito.
Selain itu, jembatan ini juga dilengkapi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan parkir sepeda motor dengan tujuan memanjakan wisatawan yang akan datang bersantai menikmati jembatan ini.
Ditutup untuk Wisata Hingga Maret 2021
Antusias warga yang ingin berkunjung ke Jembatan Antasan Bromo tidak terbendung usai peresmian jembatan tersebut. Ini membuat Pemerintah Kota Banjarmasin bergerak cepat mencari solusi soal Jembatan Antasan Bromo yang saat ini viral dan mengundang kerumunan di tengah pandemi Covid-19 lewat rapat sigap.
Keputusannya tim khusus pengelola kawasan Jembatan Antasan Bromo dibentuk yang diketuai oleh Asisten II Setdako Bidang Perekonomian Pembangunan, Ir Doyo Pudjadi.
Doyo pun menggelar rapat tim, dengan gerak cepat dan arahan dari Walikota, Wakil Walikota, pihak Kepolisian dan TNI setempat, tim memutuskan untuk mengutamakan fungsi jembatan sebagai fasilitas penyeberangan dan membuka isolasi warga Pulau Bromo.
"Sampai pada Maret, kita lebih mengutamakan dan menekan kepada fungsi jembatannya untuk menghubungkan antara penduduk yang tinggal di Pulau Bromo ke Mantuil," bebernya.
Selain itu, hingga bulan Maret pula, pihaknya dengan semua jajaran tim khusus akan terus melakukan evaluasi rutin setiap bulannya dengan mengacu pada perkembangan di lokasi kawasan Jembatan Antasan Bromo terkait kedatangan pengunjung di luar warga setempat.
"Maka sampai bulan Maret juga jembatan di pintu utama akan kita tutup, dan akan dilakukan evaluasi setiap bulannya, bahkan dari pintu masuk di Mantuil akan didirikan pos dan akan diberi pemberitahuan bahwa jembatan ditutup untuk kepentingan wisata," tutupnya. (arum/maya/sip)
Posting Komentar